Berikut ini adalah PENJELASAN dari Ketiga DAMPAK jika harga BBM Subsidi NAIK tersebut di atas:

DAYA BELI MASYARAKAT YANG SUDAH RENDAH MENJADI SEMAKIN RENDAH
Menurut Hasil Survai, saat ini Daya Beli BBM Masyarakat Relatif Rendah Berdasarkan hasil kajian Tim, pernyataan pemerintah bahwa harga BBM di Indonesia terlalu murah dibandingkan negara-negara lain sangat tidak tepat. 
Meskipun secara nominal harga BBM di Indonesia relatif lebih murah dibanding negara-negara lain, tetapi relatif sangat mahal bila dikaitkan dengan pendapatannya.

Pendapatan penduduk Indonesia sebesar US$3.720 per kapita. Dengan pendapatan sebesar itu maka penduduk Indonesia hanya akan mampu membeli 7.440 liter BBM dalam setahun dengan harga BBM bersubsidi saat ini (Rp 4.500 per liter). Jika harga BBM Subsidi maka kemampuan untuk membeli BBM Subsidi juga akan semakin rendah karena sesungguhnya harga tersebut  masih relatif sangat mahal bila dikaitkan dengan pendapatannya
TABUNGAN RUMAH TANGGA TIDAK MAMPU MENUTUPI BEBAN AKIBAT KENAIKAN HARGGA BBM SUBSIDI

KENAIKAN harga BBM Subsidi akan mengakibatkanPENINGKATAN PENGELUARAN untuk penggunaan BBM. Diasumsikan peningkatan pengeluaran ini akan ditutupioleh tabungan rumah tangga.

Dari Hasil Survei diperoleh FAKTA sbb:
  • Ternyata ada 39 persen reponden tidak mampu menyisihkan pendapatannya untuk menabung setiap bulan.
  • Masyarakat yang mampu menyisihkan pendapatan untuk tabungan bulanan sebesar kurang dari Rp 200.000 pun hanya 10,5 persen
KESIMPULAN:
  • Dengan kondisisebagian besar masyarakat tidak mampu menyisihkan pendapatnnya untuk ditabung maka artinyabila terjadi lonjakan pengeluaran/belanja, maka pada dasarnya porsi masyarakat akan kesulitanuntuk menutupi tambahan pengeluaran akibat kebijakan kenaikan hargaBBMbersubsidi SANGAT BESAR. Langkah yang paling mungkin untuk dilakukan adalah denganmengurangi pengeluaran untuk kebutuhan lain.
  • Bagi masyarakat yang setiap bulan mampu menyisihkan pendapatannya untuk ditabungpun ternyata tambahan pengeluaran yang diakibatkan oleh Kenaikan HargaBBMbersubsidi pada umumnya tidak mencukupi untuk menutupi tambahan pengeluaran setiabulan.
Bagan: Prosentase Tabungan dan Penambahan Pengeluaran Akibat Kenaikan BBM
Dari bagan tersebut di atas bisa disimpulkan bahwa perbandingan antara besarnya tabungan dengan besarnya penambahan pengeluaran akibat pembatasan BBM bersubsidi menunjukkan bahwa:

-   Sebanyak 57,5 % masyarakat yang mempunyai jumlah tabungan bulanannya lebih kecil dibanding penambahan pengeluaran akibat pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.

-     Meskipun 43 persen responden mempunyai kemampuan menabung dengan jumlah lebih besar dibanding tingkat pengeluaran akibat kenaikan biaya BBM, namun bukan berarti kelompok ini tidak akan menghadapi persolan tekanan terhadap biaya hidup akibat KENAIKAN harga BBM SUBSIDI.