Pasang Iklan Anda Sekarang

Awas! 23 Kebiasaan Buruk yang Berdampak Pada Tubuh!


KOMPAS.com -  Hal-hal kecil bisa menjadi pencetus nyeri dan sakit pada tubuh. Penggunaan sandal jepit, mencium aroma yang menyengat, atau mengangkat barang dengan posisi keliru dapat memicu timbulnya nyeri. 

Timbulnya nyeri atau sakit, seperti sakit kepala, tidak semata-mata karena ada penyakit yang bersarang di dalam tubuh. Paparan dari lingkungan dapat menjadi pemicu timbulnya nyeri. Postur yang keliru saat melakukan aktivitas juga ikut menyumbang kejadian nyeri dan sakit pada bagian tubuh tertentu.
Dalam situs WebMD, dibeberkan banyak hal yang dapat memicu terjadinya nyeri. Untungnya, nyeri atau sakit tersebut bisa dikurangi atau dicegah dengan langkah-langkah sederhana berikut ini:

 

1. Sandal Jepit
Sandal jepit adalah salah satu alas kaki kesayangan banyak orang. Padahal, menurut David Westerdahl, MD, dari The Cleveland Clinic Florida, sandal jepit tidak mampu menyangga kaki dengan baik. Tak salah bila pemakainya sering mengeluhkan timbulnya rasa nyeri pada kaki, tumit, dan lutut.

Solusi : gunakan alas kaki yang memiliki penyokong kaki, terutama lengkungan telapak kaki yang baik. Hindari penggunaan sandal jepit bila akan berjalan jauh. Ganti dengan sneaker.

 
2. Telepon Pintar 
Telepon seluler yang sekarang banyak beredar tidak hanya bisa digunakan untuk menelepon maupun mengirim pesan singkat. Fungsinya lebih dari itu. Anda bisa mengirim surat elektronik, berselancar di website, bahkan bermain games. Intinya, banyak hal bisa dikerjakan dengan telepon pintar ini.
Sayangnya, ada efek buruk yang banyak dilaporkan, yakni berupa munculnya nyeri sendi pada ibu jari pada orang berusia lebih muda. Kemungkinannya, ya itu tadi. Ibu jari dipaksa mengetik di telepon pintar yang papan ketiknya saja sangat kecil.

Solusi : Ketika ibu jari sudah "berteriak" kesakitan, segera istirahat. Bila nyeri berlanjut, segera hubungi dokter.

 
3. Dompet
Ini sebenarnya peringatan untuk kaum lelaki. Kebanyakan pria menyimpan dompet di saku celana bagian belakang. Kalau pasangan Anda melakukan hal serupa, minta dia untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut. Menyimpan dompet di saku celana belakang berisiko menimbulkan nyeri punggung dan bokong, yang bisa menjalar ke kaki. Penyebabnya, dompet memberikan tekanan dan iritasi pada saraf skiatik. Belum lagi kalau bentuknya tebal. Tekanan pada otot menjadi lebih besar. 

Solusi : sebelum duduk, keluarkan dompet dari saku celana. Lebih baik lagi, simpan dompet dalam tas saja.

 
4. Menyetir
Seperti bangku kerja, biasakan untuk menyesuaikan kursi mobil sebelum bepergian. Letak kursi mobil yang terlalu ke belakang akan membuat tubuh berusaha maju ke depan saat memegang kemudi, sehingga posisi kepala berada semakin jauh dari, sandarannya. Akibatnya, timbul nyeri leher.

Solusi : setel jok mobil dengan posisi yang pas, sehingga kepala dan punggung bawah dapat tersangga dengan baik. Pastikan kemudi mudah dijangkau, sehingga lengan agak sedikit menekuk dan lebih rileks.

 
5. Video Games
Saat ini beredar banyak video games yang membuat pemainnya ikut aktif bergerak. Sayangnya, bila tak benar melakukannya, berisiko menimbulkan cedera, misalnya keseleo maupun robeknya ligamen.

Solusi : sebelum bermain, lakukan pemanasan dan peregangan. Pastikan ruangan cukup luas, sehingga dapat mencegah kita dari tersandung atau menabrak benda-benda lain. Pastikan pula untuk tidak bermain video games lebih lama dari olah raga yang biasa dilakukan sehari-hari.

 
6. Membawa Laptop
Laptop sudah menjadi the most item untuk dibawa di hampir setiap kesempatan. Masalahnya, membawa laptop ke manapun pergi dapat menimbulkan cedera berupa nyeri punggung dan bahu bila tas laptop disandang di bahu dan cedera lengan bila Anda terbiasa menjinjing tas laptop.

Solusi : pertimbangkan untuk mengganti dengan model laptop yang lebih ringan.


7. Mengikat Rambut
Menguncir rambut atau menggunakan bando yang cukup kencang dapat memicu atau malah memperburuk sakit kepala. Sementara penggunaan topi ketat dapat membuat penderita migrain lebih sensitif terhadap rasa nyeri.

Solusi : kalau tak terlalu krusial, hindari penggunaan topi yang terlalu ketat. Begitu juga mengikat rambut. Memotong rambut lebih pendek bisa menjadi solusi agar Anda talk harus sering mengikat rambut.


8. Aroma menyengat 
Aroma menyengat ini bukan hanya bau tak sedap. Aroma menyenangkan seperti parfum maupun bunga segar juga bisa menjadi pemicu sakit kepala atau migran. 

Solusi : Kenali aroma yang dapat membuat sakit kepala dan cobalah untuk menghindarinya.

 
9. Keju 
Keju termasuk makanan bernutrisi dan penyumbang kalsium bagi tubuh. Hanya raja, keju tua seperti blue cheese, cheddar, parmesan, maupun swiss dapat memicu sakit kepala.

Solusi :  buat catatan daftar makanan yang diasup guna membantu melihat hubungan antara makanan dan sakit kepala. Dengan begitu, Anda tahu makanan apa saja yang sebaiknya dihindari.

 
10.  Sindroma Leyeh-leyeh
Bersantai rupanya juga bisa menyumbang munculnya rasa nyeri. Ingat-ingat lagi kebiasaan berleyeh-leyeh di sofa. Merebahkan diri dengan posisi miring sambil menonton televisi, menjadi pemandangan yang sering dilihat. Padahal, postur seperti ini berisiko nyeri leher. 

Solusi : pastikan postur tubuh tetap terjaga dengan baik bahkan ketika kita sedang bersantai di sofa sekalipun. Yang tak kalah penting, upayakan agar televisi tidak diletakkan terlalu tinggi, sehingga kita harus mendongak saat menontonnya.

 
11. Postur Tidur
Bila merasakan sakit ketika baru, bangun tidur di pagi hari, amati kembali posisi tidur. Posisi tidur tertentu memang dapat menimbulkan rasa nyeri. Tidur tengkurap berisiko Ieher terpuntir, sedangkan tidur miring membuat satu tangan tertindih oleh kepala.

Solusi :  upayakan lengan sedikit di bawah bahu (bukan ditindih) saat tidur dalam posisi miring. Sebaiknya, tempatkan bantal di antara lutut guna menyokong punggung bawah. Untuk mereka yang suka tidur telentang, taruh bantal di bawah leher dan di bawah lutut.

 
12. Minuman
Minuman beralkohol dapat memicu timbulnya nyeri. Anggur merah, wiski, bir, dan champagne adalah minuman yang kerap dituding sebagai penyebab sakit kepala.

Solusi : hindari minuman beralkohol. Kalau tidak bisa, batasi asupannya.


13. Melewatkan makan 
Melewatkan waktu makan menyebabkan gula darah turun. Bukan hanya menimbulkan perut keroncongan, pada sejumlah orang, waktu makan yang terlewat ini bisa memicu sakit kepala.

Solusi : jangan melewatkan waktu makan. Penuhi asupan makanan, untuk makanan utama dan kudapan, yang bernutrisi sepanjang hari.


14. Mengangkat bayi
Orangtua yang memiliki bayi pasti harus bolak-balik mengangkat bayi dari dalam boksnya. Dalam sehari, tidak terhitung hingga berapa kali. Hati-hati, bila posisi Anda saat mengangkat buah hati tidak benar, nyeri dan pembengkakan pada lengan maupun ibu jari dapat terjadi.

Solusi : berlatih mengangkat bayi tanpa membum pergelangan tangan menegang. Caranya: tempatkan tangan di bagian punggung dan bokong bayi, kemudiain angkat dengan otot lengan yang lebih besar.


15. Posisi Mengangkat yang salah  
Kebanyakan orang, tanpa sadar, sering mengangkat benda dengan cara yang salah. Tubuh dilengkungkan ke depan saat mengambil barang dari bawah dan kemudian menarik punggung saat mengangkatnya. Cara ini sangat keliru dan berpotensi menimbulkan sakit punggung.

Solusi : angkat barang dengan posisi tepat. Caranya: tekuk lutut dan panggul hingga posisi tubuh seperti berjongkok. Pastikan punggung tetap tegak. Setelah itu, ambil dan angkat benda dengan otot kaki sambil mengencangkan lutut dan panggul.

 
16. Meja kerja
Sering menghabiskan waktu di meja kerja? Coba tata kembali tempat tersebut. Posisi kursi yang buruk dapat menyebabkan Anda membungkuk ke depan, sehingga leher dan punggung menjadi tegang. Monitor yang terlalu rendah atau terlalu tinggi juga akan membuat leher menegang.

Solusi : tempatkan monitor dengan bagian atas layar sejajar dengan mata. Buat posisi kursi sedemikian rupa, sehingga kita bisa duduk dengan tegap dan kaki menginjak lantai. Gunakan bantalan penyangga untuk punggung bila dibutuhkan.


17. Ketegangan Mata 
Sakit kepala-yang terasa berpusat di belakang alis dapat disebabkan oleh ketegangan mata. Ketegangan mata terjadi bila kita memiliki masalah penglihatan yang belum dikoreksi.

Solusi : jadwalkan pemeriksaan mata untuk mengetahui apakah Anda memerlukan lensa koreksi atau tidak. Bila sudah menggunakan kacamata, mungkin ini saatnya untuk mengganti dengan ukuran yang baru.

 
18. Menggeretakan gigi
Bangun tidur Anda merasakan sakit pada rahang ditambah sakit kepala, ada kemungkinan Anda menggeretakkan gigi saat tidur. Selain rasa sakit,
pendengaran bisa rusak bila Anda tergolong penggeretak gigi kronis.

Solusi : segera hubungi dokter gigi. Biasanya mereka akan menyarankan penggunaan pelindung mulut yang akan melindungi gigi.

 
19. Seks
Melakukan hubungan seks diyakini dapat meredakan nyeri. Hanya saja, pada orang tertentu, seks dapat meningkatkan tekanan darah dan ketegangan otot pada kepala dan leher yang menyebabkan sakit kepala. 

Solusi : sakit kepala biasanya akan mereda dengan mengonsumsi pereda nyeri. Lebih baik hubungi dokter guna memastikan sakit kepala yang dialami bukan merupakan kondisi yang lebih serius.

 
20. Stres
Stres berkontribusi terhadap banyak ragam nyeri. Banyak orang mengencangkan otot punggung saat cemas, membuat nyeri punggung kronis. Kebanyakan sakit kepala akibat ketegangan ini bermula dari stres. Stres bisa berperan dalam menggeretakkan gigi dan membuat nyeri rahang.

Solusi : lakukan teknik rileksasi seperti meditasi atau yoga. Bila nyeri atau sakit masih berlanjut, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.


21.  Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca seperti meningkatnya suhu  atau perpindahan dari ruang berpenyejuk ke luar, di saat matahari  sedang bersinar terik, juga bisa memicu kejadian migrain atau pun sakit kepala. 

Solusi : Karena kita tidak bisa mengontrol cuaca, sadari perubahan apa saja yang bisa membuat sakit kepala. Kalau sakit kepala muncul karena perubahan suhu mendadak, upayakan untuk menetralkan suhu selama beberapa saat  di tempat yang suhunya tidak terlalu ekstrem sebelum keluar atau masuk ruangan.

 
22. Sindroma akhir pekan 
Bila di hari kerja kita terbiasa memiliki aktivitas sedentari dan kemudian berubah gila olah raga di akhir pekan, perlu mewaspadai kemungkinan timbulnya nyeri. Rentetan aktivitas yang tiba-tiba itu dapat membuat otot yang tidak siap menjadi tegang.

Solusi: mulailah berjalan kaki selama 5-10 menit. Pada hari-hari biasa, selama beberapa menit, latih otot yang akan digunakan untuk beraktivitas di akhir pekan.

 
23. Menggendong di Bahu
Kaum pria seringkali terlihat menggendong buah hatinya di bahu. Waspada, mengangkat anak di bahu justru menjadi penyebab paling sering nyeri leher dan bahu.

Solusi : kalau ingin menggendong anak di bahu pasangan atau Anda, sebaiknya tidak menggendong langsung dari bawah. Minta anak naik ke atas bahu secara perlahan saat Anda berada pada posisi duduk di kursi.
Pasang Iklan Anda Sekarang