Jakarta- Foto kondisi korban Sukhoi sebaiknya tidak disebar-sebar oleh masyarakat."Kami minta bila ada beredar gambar korban di berbagai foto dan Hape diharapkan tidak menyebarluaskan karena akan menyakitkan keluarga," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu.
Agung Laksono mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jumlah korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang telah dievakuasi dari lokasi Gunung Salak, Bogor.
"Kita belum bisa mengatakan berapa jumlah jenazah. Hanya berapa kantong mungkin isinya bercampur," kata Agung di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu.
Jenazah yang tiba langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Sukanto di Jakarta Timur untuk identifikasi, katanya.
"Kita berharap bahwa tidak terlalu lama yang penting upayanya secara sekaligus dibawa dari bawah Gunung Salak ke helipad, memang membutuhkan waktu," kata Agung.
Pihak kepolisian yang berwenang untuk memilah setelah dilakukan identifikasi sesuai dengan prosedur, katanya.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat, Roy Suryo, yang tiba bersama Agung Laksono menambahkan hal senada. Roy, yang juga pegiat multimedia ini menyebutkan memang ada beberapa gambar yang beredar diduga kuat asli. Meski ada pula beberapa yang palsu.
"Memang gambar itu diambil oleh kawan-kawan kita. Foto itu benar. Tapi jangan dipublikasikan karena menyangkut perasaan korban. Tapi ada beberapa foto yang tidak benar," kata Roy Suryo.
Menurut Roy, foto-foto bangkai pesawat yang pertama beredar itu adalah palsu. Karena itu merupakan gambar kecelakaan pesawat tahun 2012. Tetapi, untuk gambar ekor pesawat yang terkini itu benar, karena terdapat logo perusahaan Sukhoi.
"Tapi akhirnya banyak foto-foto yang beredar. Misalnya foto wanita yang itu tidak betul. Semua foto yang beredar jangan diedarkan," kata Roy Suryo.
Seperti diketahui, pesawat berisi 45 orang yang terdiri dari 8 awak warga Rusia dan 37 penumpang itu menabrak tebing Gunung Salak pada Rabu petang 9 Mei 2012. Kondisi korban saat ditemukan mengenaskan. (sj)