Pasang Iklan Anda Sekarang

Mereka Dulunya Hanya Orang Biasa Seperti Kita


http://www.csmonitor.com/var/ezflow_site/storage/images/media/images/12-20-mark-zuckerberg/9220934-1-eng-US/12-20-mark-Zuckerberg_full_600.jpgBagi kebanyakan orang mungkin mengira bahwa para milyarder dunia merupakan para turunan konglomerat atau telah memiliki kekayaan yang tinggi sebelumnya. Namun pandangan tersebut terbantahkan jika kita melihat bahwa banyak para milyarder dunia dulunya justru merupakan berasal dari golongan rakyat biasa yang memiliki pekerjaan yang justru secara logika sulit membuat mereka kaya. Pekerjaan semacam penjaga toko ataupu loper koran merupakan diantara pekerjaan yang sempat beberapa milyarde jalani. 

Situs bisnis terkemuka, Forbes, hari ini merilis hasil survey terhadap beberapa milyarder dunia yang dulunya sempat hidup miskin.  

Semangat dan Kerja Keras, Kunci Utama 

Sebagai permulaan, kita dapat melihat kiprah sukses Ray Dolby yangmerupakan pemilik sekaligus CEO dari perusahaan bisnis sinema Dolby Enterprise, perusahaan yang memfokuskan kepada layanan teknologi peredam suara di teater maupun bioskop seluruh dunia. 

 http://news.xinhuanet.com/english2010/photo/2010-08/05/13430848_11n.jpg


Konglomerat yang disinyalir memiliki kekayaan sebesar 3,5 miliar dollar ini dimasa remaja sempat menjadi pekerja part time yang bertugas mengantarkan film dan audio dari bioskop ke bioskop di AS. Penunjang kesuksesannya terletak di saat ia melanjutkan kuliahnya di jurusan teknik elektor yang memberikan banyak ilmu terutama mengenai dunia visual dan audio. Dan setelah memperoleh gelar sarjana teknik elektro, ia bersama kawan-kawannya membentuk perusahaan konsultan audio di London yang dinamakan Dolby Laboratories di tahun 1965. 

 http://vnexpress.net/Files/Subject/3B/A1/ED/C1/john-anderson.jpg

Masih berkaitan dengan dunia sinema, John Anderson yang kini merupakan CEO dari Ace Beverage dulunya sempat menjadi penjaga lapak pop corn di salah satu bioskop di Los Angeles. Terlahir sebagai orang kurang mampu, John kecil harus berusaha mencari uang guna membantu keluarga dan dirinya. Ayahnya bekerja sebagai pemotong rambut. Kini kekayaan John diprediksi sebesar 1,8 miliar dollar. 

 http://ten.com.au/images/oprah-512x288.jpg

Selanjutnya kita melihat kilas balik dari Ratu Talkshow, Oprah Winfrey. Sebelum ia mengalami kesuksesan dalam dunia talkshow melalui acaranya, Oprah Show, ia dinilai cukup mengalami perjuangan yang berat. Pada waktu kecil ia sempat menjadi penjaga toko kelontong di kota kelahirannya, Nashville. Di umur 16 tahun atau pada saat ia SMA, dirinya menjadi penyiar radio lokal, WVOl. Pekerjaan pertamanya di radio tersebut merupakan pekerjaan yang menghasilkan uang dan telah berhasil membantu keuangan keluarganya. Saat ini, Oprah diperkirakan telah memiliki kekayaan senilai 2.4 miliar dollar. 

 http://www.csmonitor.com/var/ezflow_site/storage/images/media/images/12-20-mark-zuckerberg/9220934-1-eng-US/12-20-mark-Zuckerberg_full_600.jpg

Dan bagi Anda pengguna Facebook, mungkin nama Mark Zuckenberg telah akrab bagi Anda. Pemuda berusia 26 tahun ini telah mengejutkan banyak orang dengan melahirkan sebuah situs social network yang fenomenal dan sukses meraup partisipasi jutaan orang didunia. Sebagai CEO, dirinya diprediksi telah memiliki kekayaan senilai 4 miliar dollar. Namun banyak orang belum mengetahui bahwa sebelum ia mendirikan dan membuat situs tersebut ia sempat bekerja sebagai tenaga part time di beberapa perusahaan teknologi guna memperoleh dana penunjang riset bagi terciptanya Facebook. 

 http://images.businessweek.com/ss/09/07/0702_successful_seniors_never_retired/image/045_tboonepickens.jpg

Yang terakhir ialah T. Boone Pickens, milyarder yang sat ini menjabatsebagai CEO dari perusahaan finansial, BP Capital Management. Di masa kecil, pengusaha yang diprediksi memiliki kekayaan senilai 1,1 miliar dollar tersebut sempat menjadi loper koran yang mengantarkan koran di pagi hari dengan langganan sebanyak 156 rumah di kota kelahirannya, Oklahoma. Momentum kesuksesannya di tahun 1930 dimana kota kelahirannya menjadi salah satu kota penghasil minyak dan mulailah timbul banyak perusahaan-perusahaan tambang skala besar dan kecil. Fenomena tersebut menguntungkan keluarga Pickens dengan berhasil mengkuliahkan dirinya di Oklahoma State University. Setelah lulus sebagai sarjana jurusan geologi, akhirnya ia melamar pekerjaan di Phillips Petroleum sampai dengan tahun 1954 dan pada akhirnya ia berhasil memiliki perusahaan tambang sendiri yaitu Mesa Ptroleum.

Pasang Iklan Anda Sekarang